Sabtu, 02 Januari 2010

JALAN SEMPIT


    Sekali  peristiwa.  Tuhan  memperingatkan  rakyat   mengenai
    datangnya  gempa  bumi,  yang  akan menghabiskan seluruh air
    yang ada di negeri ini.
 
    Air yang kemudian  datang  mengganti,  akan  membuat  setiap
    orang menjadi gila.
 
    Hanya  nabilah  yang  menanggapi  Tuhan  dengan  serius,  ia
    mengusung air banyak-banyak ke guanya  di  gunung,  sehingga
    cukup kiranya sampai hari kematiannya.
 
    Ternyata  benar,  gempa bumi sungguh terjadi. Air menghilang
    dan air yang baru mengisi parit, danau, sungai serta  kolam.
    Beberapa  bulan  kemudian nabi turun ke lembah untuk melihat
    apa yang telah terjadi. Memang, semua  orang  telah  menjadi
    gila.  Mereka  menyerang  dan  tidak mempedulikannya. Mereka
    semua yakin justru dialah yang sudah menjadi gila.
 
    Maka nabi pulang ke guanya di gunung. Ia  senang,  bahwa  ia
    masih   menyimpan   banyak   air.  Tetapi  lama-kelamaan  ia
    merasakan kesepian  yang  tak  tertahankan  lagi.  Ia  ingin
    sekali  bergaul dengan sesama manusia. Maka ia turun kebawah
    lagi. Sekali lagi ia diusir oleh  orang  banyak,  karena  ia
    begitu berbeda dari mereka semua.
 
    Nabi  lalu mengambil keputusan. Ia membuang seluruh air yang
    disimpannya, minum air baru dan bergabung dengan orang-orang
    lainnya sehingga sama-sama menjadi gila.
 
    Jika  engkau  mencari  kebenaran, engkau berjalan sendirian.
    Jalan ini terlalu sempit untuk kawan seperjalanan.  Siapakah
    yang dapat tahan dalam kesendirian itu?

Comments :

0 komentar to “JALAN SEMPIT”

 

Copyright © 2009 by BWAT TUGAS.